Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Juara Piala Tugu Muda 2018 (1)

Kejuaraan Nasional Tenis Yunior bertajuk "Piala Tugu Muda 2018 yang digelar mulai tanggal 12 November 2018 di Ambarawa, Jawa Tengah telah usai dan berjalan sukses.


Shinar Zahra
Juara 1 Piala Tugu Muda 2018 KU 12 Putri 
Salah satu turnamen tenis yunior yang cukup bergengsi di negeri ini dimainkan di beberapa lapangan tenis yang tersebar di kota Ambarawa, yaitu Gelanggang Olahraga (GOR) Ambirawaraga, lapangan tenis Yon Zipur, lapangan tenis SPN (Pusdik Binmas POLRI) dan lapangan tenis Banaran.

Ratusan petenis yunior dari berbagai daerah di penjuru negeri ini  ambil bagian mengikuti dan berusaha menampilkan permainan terbaik mereka di turnamen ini. Para petenis yunior itu datang dari berbagai kota dan daerah di tanah air, antara lain, Musi Banyuasin, Lahat, Bandung, Subang, Ciamis, DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cirebon, Pemalang, Tegal, Pati, Jepara, Kudus, Kendal, Semarang, Ambarawa, Temanggung, Pekalongan, Salatiga, Banjarnegara, Cilacap, Pati, DIY, Sleman, Bantul, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Blora, Brebes, Tulungagung, Kediri, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Gresik, Lumajang, Jember, Bondowoso, Denpasar, Banjarmasin, Manado dan masih banyak lagi daerah lainnya.

Dan setelah selama kurang lebih sepekan berkompetisi unjuk kepiawaian dalam menyabet bola tenis dengan raketnya, akhirnya beberapa petenis  berhasil melangkahkan kaki mereka di babak  semifinal, final dan bahkan menyabet gelar juara.

Rasya Qaishar Rasendriya dari Temanggung, Jawa Tengah, sukses menjadi yang terbaik di kelompok umur 10 tahun putra. Petenis kelahiran 30 September 2008 itu jadi yang terbaik menyusul kemenangan yang dipetiknya pada laga final kontra Christian Dwi Widianto dari Pati, Jawa Tengah.

Dalam laga final ideal itu, Rasya Qaishar Rasendriya yang pada turnamen ini diunggulkan ditempat teratas melibas Christian Dwi Widianto yang merupakan seeded 2 dengan kemenangan telak 8-1. 

Sebelumnya di semifinal, Rasya Qaishar Rasendriya mencatatkan kemenangan atas seeded 5 dari Semarang, Rafael Jose Soesilo dengan skor 8-6, sementara Christian Dwi Widianto di babak 4 besar membukukan kemenangan atas unggulan keempat, Adifa Yafi Atallah dengan skor 8-5.

Kejutan terjadi di kelompok umur 10 tahun putri, dimana petenis non unggulan, Inasa Maulida berhasil tampil sebagai juara. Yang istimewa, selain Inasa belum memiliki ranking PNP sama sekali, keluar sebagai yang terbaik di turnamen ini setelah menumbangkan unggulan teratas, Flaviona Triasandra asal Pati. Inasa membekuk Flaviona juga dengan skor yang cukup telak 8-2.

Di babak semifinal Inasa mendepak seeded 4, Zahra Sesar Aruna dari Tegal, 8-1. Sebelumnya Inasa telah terlebih dahulu menyingkirkan unggulan kedua, Amellia Putri Tenizyavesti, 8-5. Dengan demikian selain menyabet juara, Inasa juga berhak mendapat gelar julukan speasialis penumbang unggulan.

Sementara itu Flaviona Triasandra di babak 4 besar menggulung seeded ketiga, Syavira Dhini Maimunah dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kejutan lainnya terjadi di kelompok umur 12 tahun putra yang mana petenis non unggulan asal Pati, Natanael Santoso berhasil tampil sebagai yang terbaik. Hebatnya, Natanael sukses menyabet gelar juara setelah di laga final berhasil menghempaskan sang unggulan teratas, Ravel Indro Sasongko yang juga pemuncak PNP kelompok umur 12 tahun putra. 

Natanael Santoso yang pada kejuaraan nasional Widjojo Soejono XXXVII bulan Oktober 2018 lalu berhasil menjadi runner up, di final Piala Tugu Muda 2018 ini mengalahkan Ravel Indro Sasongko dengan skor 8-5.

Di babak semifinal, Natanael Santoso secara gemilang melumat seeded 14, Rais Kusuma Dewantara dari DIY. Sedangkan Ravel Indro Sasongko meraih tiket babak final setelah di babak 4 besar menyingkirkan unggulan keempat, M Aji Faizul Nizam dari Tulungagung, Jawa Timur.

Petenis asal kota Bandung, Jawa Barat, Shinar Zahra keluar sebagai kampiun nomor tunggal putri kelompok umur 12 tahun. Shinar tampil sebagai yang terbaik menyusul kemenangan yang dipetiknya atas petenis Banjarmasin, Lailatul Fajria.

Pada laga final ideal yang mempertemukan Shinar Zahra sebagai unggulan teratas kontra Lailatul Fajria yang menempati seeded 2, dimenangkan oleh Shinar dengan skor 8-5.

Di babak semifinal, Shinar Zahra memetik kemenangan dari petenis asal Gresik, Jawa Timur, Chantika Rizqi Sayyidadi yang merupakan unggulan ketiga pada turnamen ini. Sedangkan Lailatul Fajria di babak 4 besar mengalahkan seeded 5 asal Pati, Farren Allisya Sandy dengan skor 8-2. (arayana) (bersambung kebagian 2)