Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Deddy Prasetyo Blak-blakan Soal National Tennis Camp - Indonesia 2018

Belum lama ini Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) merilis nama-nama petenis yunior yang diundang untuk mengikuti "National Junior Training Camp - Indonesia 2018" yang akan digelar mulai pada tanggal 24 November hingga 5 Desember 2018, di Magelang, Jawa Tengah. 

Deddy Prasetyo
Berbagai tanggapan muncul dari para orang tua atlet maupun pelatih terkait daftar nama pemain yang dipanggil menurut surat dari PP PELTI yang banyak beredar. Sebagian dari mereka mempertanyakan kriteria pemilihan petenis yang dipanggil serta parameter yang digunakan untuk memilih pemain.

Menyingkapi hal tersebut Wakil Ketua Bidang Pembinaan PP PELTI, Deddy Prasetyo angkat bicara dan menjelaskan secara gamblang semua hal terkait National Junior Training Camp - Indonesia 2018.

Menurut Deddy Prasetyo, tujuan diadakannya National Junior Training Camp - Indonesia 2018 di Magelang tersebut adalah:
1. Meng- up grade tactical - technical skills para petenis yunior Indonesia agar nantinya dapat memiliki kemampuan berkelas international.
2. Mempersiapkan petenis yunior Indonesia yang memungkinkan untuk mewakili Indonesia di event-event internasional (U. 14 - 16) pada tahun 2019 yang akan datang. 

Sedangkan untuk kriteria serta parameter yang digunakan untuk memilih pemain yang berhak mengikuti kegiatan camp tersebut, pria asal Mojokerto, Jawa Timur itu menjelaskan sebagai berikut:

1. Petenis yunior yang mempunyai peringkat ITF menjadi prioritas untuk dipilih.
2. Mereka yang hanya memiliki PNP (Peringkat Nasional PELTI), dipilih yang mempunyai “quality point” terbaik, yaitu jumlah point yang dikumpulkan dibagi dengan jumlah turnamen yang diikutinya. Untuk U.16, dipilih 3 pemain dengan ITF point tertinggi dan prestasi terakhir yaitu: Ari Fahresi (Jawa Timur), M Ali Akbar Ramadhani (Jawa Timur) dan Rifqy Sukma Ramadhan (Jawa Barat), sementara tiga nama yang lain adalah : peringkat 1-3 PNP, yaitu Lucky Candra Kurniawan (Jawa Tengah)Nauvaldo Jati Agatra (DKI Jakarta) dan Tegar Abdi Satrio Wibowo (Jawa Timur).
3. U.14 putra dipilih 4 pemain yang lahir pada tahun 2004 dan mempunyai peringkat ITF serta catatan prestasi terakhir di turnamen Widjojo Soejono dan AGS, yaitu :
Claudio Renardi Lumanau (DKI Jakarta)Rafli Zulkarnaen (Jawa Timur)Justin Kuo (Jawa Barat) dan Kareem Abdul Hakim (DKI Jakarta), sedang dua nama yang lain lahir pada tahun 2005 yaitu Cowen Lau (Jawa Barat) dan Faried Widya Rohmadhiansyah (DKI Jakarta).

"Jadi secara keseluruhan ada 6 pemain U.16 dan 6 pemain U.14 sehingga total semunya 12 petenis yunior putra." ungkap  Deddy Prasetyo (8/11).

"Untuk petenis puteri juga dipilih 12 anak, detailnya silahkan tanyakan ke sdr. Deddy Tejamukti." imbuh pelatih senior yang telah banyak menelorkan petenis-petenis berprestasi di kancah nasional maupun internasional tersebut.

Pria yang juga akrab disapa om DP itu juga menambahkan bahwa untuk petenis yunior U.12, selain mengacu pada peringkat, diperhitungkan juga “quality point”, sehingga ada kemungkinan seorang petenis yunior memiliki PNP lebih tinggi tetapi tidak terpilih karena quality point”-nya kecil.

Secara terpisah, Deddy Tedjamukti kepada arayanaNews mengungkapkan bahwa pemilihan petenis yunior puteri yang berhak mengikuti National Junior Training Camp - Indonesia 2018 di Magelang adalah berdasarkan quality point”.

"Kita lihat qulity point, dan tahun kelahiran, tiap tahun kelahiran dipilih masing-masing tiga petenis yunior." kata Deddy Tedjamukti dalam pesan singkatnya kepada arayanaNews, Kamis (8 November 2018).

Semoga dengan penjelasan ini semua polemik terkait pemilihan petenis yunior yang berhak mengikuti National Junior Training Camp - Indonesia 2018 berakhir. Bagi para petenis yunior yang belum terpilih pada kesempatan kali ini hendaknya tetap bersemangat dan terus mengasah kemampuan diri sehingga dapat terpilih pada waktu dan kesempatan yang lain. (arayana)